Jumat, 02 Januari 2015

Jalan-jalan ke Benteng Indra Patra

Assalamu 'alaikum...
Hai semua..
Beberapa waktu yang lalu, saya berkesempatan mengunjungi Nanggroe Aceh Darussalam. Teman saya, si Atun, mengajak kami ke wilayah Aceh Besar untuk melihat benteng. Promosi nya dia, benteng nya bagus banget,,, plus latar laut di belakang nya. Otomatis kami-kami langsung antusias pengen kesana. Kami mulai bergerak dari rumah nya ke benteng naik motor,, hahhaha.. gosong!

 

Di sekitar Pantai Ujoeng kareung, tepatnya di desa Ladong, Kecamatan Masjid Raya, Kabupaten Aceh Besar terdapat sebuah situs sejarah tua Aceh yang hingga kini masih berdiri kokoh. Sebuah kompleks Benteng yang tidak lapuk dimakan usia, bahkan tetap tegar walau (bahkan) sempat dihantam Tsunami. Benteng ini bernama BENTENG INDRA PATRA; berjarak 19 Km kearah Barat dari ibu kota propinsi Aceh, Banda Aceh, atau sekitar 30 menit dengan berkendara kendaraan bermotor.

  


Benteng  ini dibangun pada masa Pra-Islam, yaitu oleh Raja Kerajaan Lamuri yang merupakan Kerajaan Hindu Pertama di Aceh, tepatnya pada abad ke VII Masehi. Kala itu, benteng Indra Patra ini dibangun dengan maksud utama untuk membendung sekaligus membentengi masyarakat kerajaan Lamuri dari gempuran meriam-meriam yang berasal dari Kapal-kapal Perang Portugis. Disamping itu, benteng ini juga dipakai sebagai tempat beribadah Umat Hindu Aceh saat itu.

 

Karena alasan demi pertahanan & keamanan kerajaan, maka benteng ini dibangun di tempat yang sangat strategis, yakni di bibir pantai yang berhadapan langsung dengan Selat Malaka.

 

Benteng Indra Patra ini bahkan berlangsung hingga masa Islam di Aceh tiba. Dimasa Sultan Iskandar Muda, dengan laksamananya yang sangat terkenal dan disegani, yaitu Laksamana Malahayati (laksamana wanita pertama di dunia), benteng ini juga dipergunakan sebagai benteng pertahanan bagi Kerajaan Aceh Darussalam dari serangan musuh yang datang dari arah laut.

 

Saat ini, tinggal dua dari tiga benteng yang masih berdiri kokoh. Benteng Utama berukuran 70m X 70m; dengan ketinggian 4 meter, serta ketebalan dinding mencapai sekitar 2 meter.  Arsitekturnya yang Unik, Besar, terbuat dari “beton kapur” (: susunan batu gunung, dengan perekatnya (perkiraan) dari campuran Kapur, Tanah Liat, dan alusan Kulit Kerang, serta juga telur).

 

Didalam benteng Utama terdapat dua buah “stupa” atau bangunan yang menyerupai kubah yang mana didalamnya / dibawah kubah tersebut terdapat sumur / sumber air bersih, yang (pada saat itu) dimanfaatkan oleh umat Hindu untuk penyucian diri dalam rangkaian peribadahannya. Selain itu, di dalam benteng terdapat juga bunker untuk menyimpan meriam serta bunker untuk menyimpan peluru dan senjata.

 

Benteng merupakan situs sejarah yang mempunyai cerita tersendiri. Di belakangnya ada kisah perlawanan, pemberontakan, intrik dan heroism orang-orang di zamannya. Demikian juga dengan Benteng Indra Patra yang terletak di Kecamatan Masjid Raya, jalan Krueng Raya, sekitar 19 km dari Banda Aceh, menuju Pelabuhan Kr Raya. http://ranupatjeh1.blogspot.com/2013/05/mengenang-sejarah-benteng-indra-patra.html

 


Untuk masuk kesini, teman-teman tidak perlu mengeluarkan kocek sedikitpun! kalo pun ada, yah setidaknya untuk minum, kan capek dari tadi teriak2 kegirangan sambil diterpa2 angin.. tsahhh!!!! :D


Foto mentel dulu di depan benteng
Oh ya, untuk naik ke benteng ini, disediakan tangga. Selebihnya, mulai lah lompat melompat.. ini sangat bermanfaat mengasah bakat melompat!.. hahahha
Namanya juga benteng untuk pertahanan. Udah pasti susyeeeehh naik nya. Kalo gampang sih, bukan untuk pertahanan, ya tho?!

eaaakkkk!!!! agak agak diterpa angin lah..
Ketika sampai di atas benteng, kamu bakal dapat pemandangan yang sangaaattttt menakjubkan.. Kamu bisa lihat laut yang dihiasi pepohonan sembari diterpa angin. Sumpah, angin  nya kenceenggg banget..

Ini gambar dari sisi kanan nya #abaikan saja foto saya disini.. hahahh

Kalo nanti teman2 pada ke Aceh, sempatin singgah ke benteng sejarah ini yah..

Wassalam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar