Assalamu 'alaikum..
Hai semua
Semalam, saya dan suami berkesempatan untuk menghadiri undangan di daerah Stabat. Untuk mencapai Stabat, kami melakukan perjalanan dengan sepeda motor, dibutuhkan waktu sekitar 1 jam 15 menit dari Kampung Lalang.
Iseng2, ketika pulang, saya melihat sebuah tugu, pas didepan kantor bupati. Tugu Amir Hamzah. Siapa Amir Hamzah?
Tengkoe Amir Hamzah yang bernama lengkap Tengkoe Amir Hamzah Pangeran Indra Poetera, atau lebih dikenal hanya dengan nama pena Amir Hamzah (lahir di Tanjung Pura, Langkat, Sumatera Timur, Hindia Belanda, 28 Februari 1911 – meninggal di Kwala Begumit, Binjai, Langkat, Indonesia, 20 Maret 1946 pada umur 35 tahun) [a] adalah sastrawan Indonesia angkatan Poedjangga Baroe dan Pahlawan Nasional Indonesia. Lahir dari keluarga bangsawan Melayu Kesultanan Langkat di Sumatera Utara, ia dididik di Sumatera dan Jawa.
http://id.wikipedia.org/wiki/Amir_Hamzah
Disekitar tugu ini terhampar lapangan besar, dimana di masing2 jalan selalu ada pedagang kaki lima yang menjual makanan dan minuman, juga ada yang menjual jasa permainan, seperti odong2 dsb. Tempat ini selalu dijadikan tempat rekreasi untuk masyarakat pada saat sore hari. Sekedar duduk-duduk, maupun menonton permainan anak2 pakai mobil2an. Suasana disekitar tugu ini cukup tenang, jalanan sepi (ntah mungkin karena hari sabtu ya), tapi yang pastinya, saya merasa cukup tenang disini, duduk-duduk bersepoi-sepoi di bawah pohon besar.
Tak lama setelah itu, aku pun bergegas untuk sholat zuhur di salah satu mesjid kebanggaan Stabat, yaitu Mesjid Raya Stabat yang terletak di JL. KH. Zainul Arifin, No. 130, Stabat, 20811. Mesjid ini merupakan simbol sejarah Langkat yang telah berusia 110 tahun. Mesjid ini dibangun pada masa Kejuruan Stabat THM Khalid pada tahun 1904. Warna dominan mesjid ini kuning dan hijau, menggambarkan warna khas melayu.
Ah,, perjalanan saya cuma sampai disini. Padahal masih banyak lagi tempat2 yang ada di Langkat ini yang patut kita kunjungi, sebut saja Mesjid Azizi, Mesjid ini terletak di Tj. Pura, kemudian ada banyak tempat wisata dan sejarah yang tak ternilai harganya. Lain kali, jika ada waktu dan kesempatan, saya berencana mengunjungi nya, Insha Allah.
Wassalam
Hai semua
Semalam, saya dan suami berkesempatan untuk menghadiri undangan di daerah Stabat. Untuk mencapai Stabat, kami melakukan perjalanan dengan sepeda motor, dibutuhkan waktu sekitar 1 jam 15 menit dari Kampung Lalang.
Gapura perbatasan selamat datang di kab. Langkat (dari Medan) |
Iseng2, ketika pulang, saya melihat sebuah tugu, pas didepan kantor bupati. Tugu Amir Hamzah. Siapa Amir Hamzah?
Tengkoe Amir Hamzah yang bernama lengkap Tengkoe Amir Hamzah Pangeran Indra Poetera, atau lebih dikenal hanya dengan nama pena Amir Hamzah (lahir di Tanjung Pura, Langkat, Sumatera Timur, Hindia Belanda, 28 Februari 1911 – meninggal di Kwala Begumit, Binjai, Langkat, Indonesia, 20 Maret 1946 pada umur 35 tahun) [a] adalah sastrawan Indonesia angkatan Poedjangga Baroe dan Pahlawan Nasional Indonesia. Lahir dari keluarga bangsawan Melayu Kesultanan Langkat di Sumatera Utara, ia dididik di Sumatera dan Jawa.
http://id.wikipedia.org/wiki/Amir_Hamzah
Tugu Amir Hamzah tampak depan |
Tugu Amir Hamzah di bagian belakang nya tertera data diri dari Amir Hamzah serta karya nya yang berjudul "Berdiri aku" |
Disekitar tugu ini terhampar lapangan besar, dimana di masing2 jalan selalu ada pedagang kaki lima yang menjual makanan dan minuman, juga ada yang menjual jasa permainan, seperti odong2 dsb. Tempat ini selalu dijadikan tempat rekreasi untuk masyarakat pada saat sore hari. Sekedar duduk-duduk, maupun menonton permainan anak2 pakai mobil2an. Suasana disekitar tugu ini cukup tenang, jalanan sepi (ntah mungkin karena hari sabtu ya), tapi yang pastinya, saya merasa cukup tenang disini, duduk-duduk bersepoi-sepoi di bawah pohon besar.
Tak lama setelah itu, aku pun bergegas untuk sholat zuhur di salah satu mesjid kebanggaan Stabat, yaitu Mesjid Raya Stabat yang terletak di JL. KH. Zainul Arifin, No. 130, Stabat, 20811. Mesjid ini merupakan simbol sejarah Langkat yang telah berusia 110 tahun. Mesjid ini dibangun pada masa Kejuruan Stabat THM Khalid pada tahun 1904. Warna dominan mesjid ini kuning dan hijau, menggambarkan warna khas melayu.
Mesjid Raya Stabat tampak depan |
Interior dalam mesjid yang dominan warna kuning hijau dan sangat banyak pilar nya |
Masjid tampak samping |
Foto-foto sejarah masjid dari zaman dahulu sampai sekarang, terletak di dekat perpustakaan mesjid, pas di sebelah kanan |
Sungai Wampu yang terletak pas disebelah Masjid |
Ah,, perjalanan saya cuma sampai disini. Padahal masih banyak lagi tempat2 yang ada di Langkat ini yang patut kita kunjungi, sebut saja Mesjid Azizi, Mesjid ini terletak di Tj. Pura, kemudian ada banyak tempat wisata dan sejarah yang tak ternilai harganya. Lain kali, jika ada waktu dan kesempatan, saya berencana mengunjungi nya, Insha Allah.
Wassalam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar